Pengikut

Sabtu, 13 April 2013

Penguasa Hati



 Penguasa hati . . .
Pantaskah aku meminta mata air penyejuk hati ini
Seumpama air zam-zam yang membuat hati siti hajar bahagia
dikala mampu menyejukkan dahaga ismail
Sepertinya masih tak pantas
Hati ini hanyalah hati yang kaku namun berdetak
Hati ini hanyalah hati yang yang tak berdaya namun angkuh
Angkuh? Padahal tak bernilai sama sekali
Mungkin hanya pantas untuk malu
Jika sujud pun masih setengah-setengah.
Jika mata melihat namun  buta
Jika  telinga mendengar namun tuli
Jika Kaki melangkah namun tak terarah
Apa jadinya aku tanpamu?
Penguasa hati . . .
Hanya engkau yg tahu rahasia hati ini
Hanya engkau yang tahu jeritan hati ini
Padahal. . .
Hatiku adalah hatimu
Bisa kau ambil
kapan saja  engkau mau





Rabu, 10 April 2013

Terimakasih Mak

Jika ada wanita yang paling hebat dalam hidupku, dia adalah ‘umak ambo’, sebenarnya tak ada kata yang mampu untuk menjelaskan seberapa hebatnya dia, walau catatatan ini kutulis sampai berjuta-juta jumlah katapun itu belum jua cukup. Sampai sedewasa ini aku masih menyandarkan segala asa dan rasa yang kujalani dibumi ini termasuk tempat ku meneteskan bulir-bulir air mata ketika kepedihan tak mampu kusimpan lagi sendiri.
Segala pengorbananmu tak akan pernah mampu untuk kuganti dengan apapun...
Umak ambo yang selalu menelfon hampir empat kali dalam sehari...
Umak ambo yang selalu cemas memikirkanku jika kepala ini kembali membuat ulah
Umak ambo yang selalu memicu semangatku untuk tidak putus asa walau seberat apapun masalah 
Umak ambo yang selalu mengajarkanku untuk selalu bersyukur atas nikmat kesehatan yang kembali  kureguk
Umak ambo yang selalu menerima kegagalanku dan menyimpan kekecewaannya dari pelupuk mataku
“Terimakasih Mak"
Wajahmu adalah semangatku
Tanganmu adalah penolongku
Bahumu adalah sandaranku
Karena dirimu Mak...
Diri ini tetap bertahan untuk berdiri kokoh ditengah kegilaan dunia yang berulangkali mencoba merobohkanku”

“May Allah always give you healthy, happiness, long life and bring you to the beautiful moments in your life, now and forever”
”Ambo Sayang Umak”



(Umak ambo’ dibaca: Ibuku)