Pengikut

Senin, 13 Oktober 2014

Jika bulan sudah berhasil kamu peluk
Kembalilah tuk injakkan kaki mu ke bumi,karna dari sinilah kamu tahu seindah apa bulan itu

Senandung Gerhana

Mungkin saja pada detik yg sama dari sini dari bumi-NYA, mata kita sama-sama tertuju pada sang gerhana,sebelum pada akhirnya ada hati yg sama-sama tertuju mencari pemiliknya

Kamis, 08 Mei 2014

Senandung Tanda (tak) Hujan

Biar saja hujan ini terus jatuh ke bumi 
Jangan hitung berapa lama dingin menusuk tulang
tak peduli  kaki beku menyusuri jalan
hujan ini sanggup menahan kita 
dibawah payung kuyup 
meski tak bersuara...

Hingga 
Sang hujan pamit..
Tangan ikut melambai
Langkah turut berpaling arah
  
Hujan tak bersalah
Menyisipkan bayangan sendu dibawah payung
Mengikuti pulang lalu karib dengan angan

Menyelinap diam-diam disebelah hati
Menari hingga terbang kemana-mana
Sayangnya...
Lara hujan mulai tertawa di satu tanda tak bersuara
Diam-diam merindu hujan
Dilihat awan yang tak mau berkawan
Bersama tanda yang masih tak bersuara
Akhirnya...
Tertidur pulas bersama asa yang bermimpi
Lalu merangkul angan ke pulau mimpi
Teramat jauh..
Tak terjamah...

Sepertinya mengiyakan
Senandung tanda (tak) hujan

Selasa, 11 Februari 2014

Job seeker punya cerita

Dua hari lagi tepat dua bulan status pengangguran ini menempel di kening setelah sebelumnya moment wisuda menjadi penantian selama enam tahun, dan pagi menjelang shubuh ini tak apalah sedikit berbagi rasa, bagaimana rasanya menjadi pengangguran...hehehe. 
Memang waktu dua bulan mungkin belum bisa memaparkan secara lengkap penderitaan seorang pengangguran...karena jika dilihat kebawah, masih banyak para pengangguran bertitel yang melewati hari-harinya berbulan-bulan bahkan tahunan tanpa sebuah pekerjaan. 

Jadi pengangguran jelas bukan sebuah keinginan...
Siapa yang mau jadi penangguran?
Tentunya bagi yang masih bisa berfikir normal sudah tahu jawabannya, dan aku salah satu manusia normal dimuka bumi ini tentunya juga tidak menginginkan menjadi seorang pengangguran...hehehe

Mencoba mengatur siasat, membenahi diri, menyiapkan diri dan mental, untuk mengubah status pengangguran yang masih baru ini agar berubah menjadi seorang yang memiliki pekerjaan.
Malu akh...jika setiap mengisi formulir yang didalamnya disediakan kolom pekerjaan untuk diisi aku cuma bisa menulis (-) ....walau sebenarnya tujuan memiliki pekerjaan itu bukan sekedar untuk menghindari rasa malu jika sedang mengisi formulir yang meminta keterangan pekerjaan...hehehe

So, that's why i have to be focus seriously to get job as soon as possible..!!!

Tiga minggu yang lalu, aku memutuskan 'off' sementara mengajar dipanti, untuk fokus dulu mencari peluang-peluang kerja disana-sini, tentunya tanpa melupakan begitu saja komunitas relawan Triple- P ( Pemuda Peduli Panti ) yang sudah hampir delapan bulan kujalani . Aku masih berharap nantinya bisa bergabung kembali, berkumpul, berbagi ilmu bersama adik-adik panti serta kembali menjadi kakak pengajar di komunitas yang mulia ini.

Selama dua bulan sudah berapa lamaran yang disebar??
Kalau tidak salah hampir sepuluh..!!
Hasilnya....baru satu lamaran yang dipanggil buat test yakni disalah satu Islamic full day school di Medan, sempat harap-harap cemas menantikan kabarnya, dan sayangnya aku dinyatakan tidak lulus.  
Awalnya kecewa, namun harus tetap semangat dan berharap pintu rezeki ku ada ditempat lain mungkin.

Kemudian yang tak kalah serunya saat kemarin secara mendadak mengikuti seleksi presenter berita Deli TV di Jobfair, untuk yang satu ini benar-benar tidak direncanakan sebelumnya, apalagi mengingat dan mengacai diri sendiri yang sungguh jauh dari perawakan 'camera face' jadi agak-agak tahu dirilah dengan penampilan fisik ini, yang bisa dikatakan jauh dari sempurna dengan bobot badan yang kegemukan 70 kg, ditambah kaca mata minus ku ini, tapi karna dorongan si nunung yang begitu kuat menyarankanku mencoba peluang yang satu ini, jadilah aku beranikan diri dengan separuh keminderan hinggap di alam bawah sadarku, si cameraman berada persis didepanku dan berkata "Camera roll action....!!!" lalu jadilah aku dengan segala kekuranganku ini berdiri didepan kamera sambil membacakan berita.
Tentu saja ini sangat tidak mudah, penampilanku jauh dari mereka para gadis-gadis pelamar lainnya yang memang bersolek ria menghadiri jobfair tersebut, sedangkan aku yang hanya bermodalkan memiliki suara lantang dan pengalaman sebagai mc di acara-acara yang ala kadarnya sebelumnya dan tentu saja tanpa dandanan seperti mereka para ladies yang cantik-cantik itu.....hehehe.

Tapi tak apa-apalah...
Paling tidak aku bisa menambah pengalaman dan berbagi coretan di blog ini tentang suka duka mencari kerjaan, tentang hasilnya aku serahkan pada Allah, tugasku hanya mencoba, serta berusaha memberikan yang terbaik yang aku punya.
Itu semuanya hanyalah awal, bisa menjadi pembelajaran untuk kedepannya, mengoreksi kekurangan dan memperbaiki segala kesalahan..insyaallah kedepannya akan lebih memahami apa yang menjadi kelemahan didalam diri. 

Sampai dengan hari ini aku masih berkutat pada pencarian 'job vacancy' baik dari media cetak maupun elektronik.Lumrahlah seperti kebanyakan orang yang bertarung mencari pintu rezeki yang masih bersembunyi entah dimana...

Saat ini aku hanya berharap semoga akan ada kabar baik dibulan-bulan berikutnya...
Tentunya harus tetap punya semangat pantang menyerah terus menyebar surat lamaran, diiringi doa-doa pada Illahi Robbi agar dipermudah dalam mencari dan membuka pintu rezeki dari-Nya dan insyaalah  untuk hari-hari berikutnya akan melanjutkan masukan dari salah seorang dosen agar mengamalkan surat Al- Waqiah, agar pintu rezeki itu segera dibukakan untuk hambanya yang satu ini.

Semoga semuanya berbuah manis nantinya.....
Amiin yaa Robbal 'Alamiin....










Rabu, 15 Januari 2014

[#FF2in1] ~ Flash Fiction 2in1 _Error_

Malam ini aku kembali mengotak-atik kata, konsentrasi pada satu hal, dan harus fokus. 
"ngiung...ngiung...ngiung..." nyamuk-nyamuk ini membuat konsentrasi ini sedikit buyar, tapi sejujurnya aku tak bisa menyalahkan si nyamuk. Ada satu hal yang masih mengganjal mampir terdiam lalu bertahan dikepalaku,
 "Dia" yang satu ini cukup aneh...sungguh aneh!
Jarang menyapa, tapi sorotan matanya mampir terus didinding-dinding kamar.
"Tidak...!!!aku benar-benar harus fokus malam ini "

xasnjaxksxjhsjhxkajsjaxsj...
"Waduh, luapan kata-kata berantakan ini, adalah luapan hati yang lagi error, disaat semakin kucoba meletakkan kefokusan ini pada satu titik tanpa "dia", dan aku gagal lagi....
Jadilah catatan catatan yang harus kuselesaikan ini menggantung begitu saja 

Aku memang kehabisan kata-kata melanjutkan coretan-coretan pena malam ini, 
"Dia" yang mengganggu dan kuharap suatu saat "dia" bertanggung jawab pada semua 'ke'erroran ini"



Senin, 13 Januari 2014

Catatan Sahabat

"Catatan ini adalah milik seorang teman "Chom" namanya, dulu saat pertama kali membaca catatan ini, perasaan mendadak jadi melow, ada rasa haru, sedih dan bahagia. Ternyata dulu dimasa-masa sulit itu, diam-diam ada juga doa dan janji  yang mengalir mendayu dalam catatan indah ini. Catatan ini aku 'copy paste' dari blognya agar tersimpan pula diblog ini dan menjadi kenangan terindah, insyaallah seindah persahabatan itu jua "
                                                                           --------
Pada akhirnya aku menjadi besar, perlahan matang dan kian dewasa, bahkan dewasa dalam memilih teman.  Genpanter, sekelompok orang yang didalamnya adalah sahabat-sahabatku. Berawal dari terjunnya aku disalah satu organisasi yang ada dikampusku. Kami semua sama-sama diterima menjadi anggota muda setelah diinisiasi. Kami berjumlah 17 orang, namun sekarang hanya tinggal beberapa saja.
Mereka semua sahabatku yang hebat-hebat, begitu juga dengan Coal (Begitu aku memanggilnya). Dibandingkan dengan yang lain aku lebih dekat dengannya. Pintar, periang, dan tak jarang tubuhnya berputar kesana-kemari. Aku juga bingung apa yang dilakukannya, Begitu aktifnya dia. Banyak hal yang dapat kulakukan ketika bersamanya. Mengerjakan tugas kuliah, liputan, sampai terkadang karena asiknya kami suka bergunjing bersama diperpustakaan dan warung bakso Obama.
-coalchom- *
Sungguh persahabatan yang aku rasa sangat sempurna. Sampai akhirnya Coal tak pernah mau lagi berkumpul dengan kami. “ Mungkin dia sedang banyak tugas” ujar tian dan kiki yang juga sahabat kami. Tapi aku yakin ada sebuah masalah yang dialaminya.
Saat itu aku tidak tahu persis apa masalahnya, kami tidak membicarakannya secara terperinci. Aku hanya tahu pasti dia punya masalah. Pada saat itu, kami merasa tidak perlu terlalu membahas kisah-kisah sedih. Bisa duduk bersama dan tertawa sudah cukup. Karena itu aku menyesal, telah menjadi sahabat yang tak mengerti.
Malam itu cahaya gelap melesat kemataku, aku terjaga dari tidurku, beranjak dari kasur menuju kursi computer. “Mimpi buruk tentang Coal”, langsung ku ambil Handphoneku dan membuka file multimedia, view imange, coal feat me. File foto yang ku pandangi malam itu. Apa yang terjadi padanya? Tanyaku pada hening malam.
Paginya aku mendapat kabar langsung darinya. Bahwa ia terkena penyakit ………? Pada saat itu aku merasa bahwa aku tidak cukup hebat, untuk disebut sebagai sahabat, karena aku bahkan tidak mengerti alasan mengapa ia selalu menyendiri. Aku bahkan tidak ada disampingnya ketika ia merasa sakit. Sekarang Coal telah mengundurkan diri dari organisasi, bahkan ia juga mengambil cuti kuliah.
Tiga minggu lamanya kami tidak bertemu, akhirnya aku dan teman-teman menjenguknya. Aku memberanikan diri melangkahkan kaki masuk kerumahnya. Sementara gelombang kesedihan terus menyeretku. Kupertahankan konsentrasiku untuk terus melangkah dan duduk tenang disampingnya.
“Apa kabar kau?”
“Baik!!!!” ujarnya dengan lantang.
Meskipun sakit dia tetap lantang dan tersenyum.
Sampai saat ini aku belum menjenguknya lagi, orangtuanya membawanya keluar kota. Namun komunikasi kami tetap lancar. Dia selalu mengabariku, bahkan ia tak pernah menuntut apapun kepadaku. Meski ku tahu sebenarnya banyak hal yang ia ingin lakukan bersamaku. Aku hanya bisa menyatakan keinginanku yang kuat kepada Allah “Sembuhkan Coal dari penyakitnya”. Seandainya Allah mengabulkan doaku, aku tidak akan melakukan kesalahan itu lagi. Membiarkan dia sendiri dalam sepi. Aku bahagia, karena akhirnya dia siap untuk hidup kembali.
Untuk sahabat : Mysarah Batubara,




(Terimakasih atas catatan indah itu sahabat)
bagiku....

Sahabat itu jawaban hati
Jika hati menyimpan rahasia
Sahabat tahu tanpa bertanya
Jika hati menanggung luka
Sahabat tahu apa obatnya
Jika hati berputus asa
Sahabat tahu menyambung asa
Sahabat itu jawaban hati, dialah sang penjawab segala jika yang masih meragu




Jumat, 10 Januari 2014

Terjun bersama-NYA

"Manusia berteman dgn rencana, namun rencana lebih tunduk pada keputusan Illahi, saat rencana tak bersanding dengan kenyataan, diri ini merasa paling tahu, dan menyalahkan keputusan-Nya. 
Ampunkan diri ini Ya Allah karena pernah berada dititik rasa putus asa yang tak Engkau sukai, padahal keputusanmu selalu yang terbaik, Engkaulah Yang Maha Tahu akan segalanya"


Aku sebut saja keadaanya seperti terjun payung mungkin, tapi tanpa payung apalagi sayap..namun sayangnya aku melewatkan begitu saja moment-moment indah melintasi udara tanpa menyapa kelembutan awan, keramahan rintik-rintik hujan serta melewatkan keanggunan lukisan alam. Aku takut, bersitegang dengan keadaan, menutup mata dan tak berani melihat apa-apa. 

Padahal walau tanpa payung apalagi sayap, seharusnya aku bisa menikmati malah harusnya mensyukuri salah satu "shocking moment" yang merupakan bentuk perhatian-Nya pada ummatnya. Ada Allah yang selalu menemani dan tak akan pernah meninggalkan ummatnya begitu saja, Apalah arti ketakutan itu jika ada jaminan bahwa Allah tidak akan menguji ummatnya diluar batas kemampuannya. 

Janji Allah itu benar...
Perlahan demi perlahan aku hampir tiba dilandasan, tentu saja atas pengawalan dan penjagaan-Nya.
Semangat kembali pulang, ketegangan mulai memudar lalu membuka mata, kemudian bergegas merajut asa yang sempat tertunda

Terjun bersama-NYA dan akhirnya wisuda juga

Sampai akhirnya...
Dua tahun penantian atas satu rencana yang sempat pupus akhirnya menghampiri jua, satu pinta sederhanaku dulu, akhirnya ratapan, ketakutan dan ketegangan itu dibayar lunas *lebay ya?hahaha*
Alhamdulillah!!!
Horee, akhirnya....